Tiga tahun yang lalu bersama bapak Ketut Madra dan bapak Madri kami ( f kadek ferry & m mayumi inouye) ikut membantu ngayah membuat umbul-umbul untuk Pura Dalem Gede Peliatan. Ketika itu umbul-umbul bergambar Naga dilukis pada dua kain berbeda warna yaitu kain putih dan kain kuning. Kali ini f & m kembali mendapatkan kesempatan ngayah tersebut. Dua umbul-umbul Naga namun dilukis pada kain warna merah.
Red Dragon Umbul-Umbul in Melasti ceremony to Purnama Beach
Umbul-umbul kali ini dilukis oleh bapak Ketut Madra bersama anaknya, I Made Berata, serta f & m . Pembuatan umbul-umbul ini dimulai saat masih berlangsungnya Odalan di Pura Agung Peliatan. Meskipun disibukkan dengan aktifitas Odalan dan rangkaian perayaan Galungan, pembuatan umbul-umbul ini masih tetap bisa dilakukan dengan baik.
Children were wearing costume before they go Ngelawang (dancing Barong along the village) for Galungan & Kuningan celebration
Bermodal sebuah niat untuk ngayah, setiap hari disaat hari masih terang f & m berkunjung ke rumah bapak Ketut Madra membantu ngayah membuat umbul-umbul ini. Gambar Naga pada umbul-umbul ini dilukis di atas kain katun merah panjang. Teknik pewarnaannya pun berbeda dengan umbul-umbul yang dibuat tiga tahun lalu yang memiliki warna dasar kain kuning dan putih. Menurut pak Madra memberi warna pada kain merah cenderung lebih sulit daripada pada kain putih ataupun kuning. Oleh karena hasil pewarnaan pada kain merah akan tidak begitu muncul. Untuk itu dibuatlah umbul-umbul lukisan Naga dengan pewarnaan hitam-putih (monotone).
Paint in black ink (1st step)
Melukis dengan corak klasik seperti pada umbul-umbul ini sangatlah sulit. Ini memerlukan keterampilan khusus, kesabaran, serta ketelitian dengan goresan yang halus. Tentu kami tidak memiliki kemampuan cukup untuk melakukannya. Setelah didesain dan dibuat goresan dasar menggunakan pensil dan spidol oleh bapak Ketut Madra dan I Made Berata, barulah f & m mulai bisa membantu pewarnaan dikerjakan bersama sampai pada tahap memberi prada emas.
Paint in black ink (2nd)
Kuas yang dipakai untuk mewarnai/ melukis corak tradisi klasik Bali menggunakan kuas bambu. Bambu dipotong sesuai dengan lebar kuas yang diinginkan. Kemudian ujungnya dipukul sampai seratnya lemas lalu dihisapkan tinta secara perlahan dan bertahap. Penggunaan kuas bambu ini sangat cocok untuk jenis lukisan klasik dan hasilnya sangat berbeda dengan menggunakan kuas buatan pabrik. “Penemuan hebat! Betapa hebatnya para seniman pendahulu kita!” kata-kata yang diucapkan bapak Ketut Madra ketika ia sedang membuat kuas ini.
Paint in black ink (3rd)
I Made Berata adalah dosen seni lukis tradisi di ISI Denpasar. Kami beruntung dan sangat berterima kasih dapat belajar banyak dari para guru ini. Saat pewarnaan dan memberi warna prada pada umbul-umbul bapak Made Berata mencontohkan dan memberi arahan. f & m mengikutinya sambil melihat contohnya.
I Made Berata
Melukis dengan corak tradisi Bali (pewayangan) tidak hanya sekedar menorehkan tinta dengan goresan detail dan indah pada kain ataupun kanvas. Melalui gambar yang dilukiskan ini terkandung berbagai makna dan pesan tentang etika dan filsafat hidup. Nilai filsafat dari lukisan Naga pada umbul-umbul didasarkan atas mitologi yang tertulis dalam epos Mahabharata, kisah Arjuna dengan Hanoman. Selengkapnya …
Red Dragon Umbul Umbul (Umbul Umbul Naga Merah)
Tanda Nama Pada Lukisan
Pada berbagai lukisan Bali yang ada di Pura umumnya tidak diisi nama si Pelukis. Ini adalah wujud sebuah ngayah untuk Pura. Dan hanya tertulis tanggal pembuatannya saja untuk mengetahui umur karya ini.
Sign on Umbul Umbul
Kami membuat umbul-umbul pertama kali pada tahun 2009, sejak itu sudah ada rencana untuk membuat umbul-umbul merah ini. Sudah tiga tahun lebih, selang waktu yang cukup lama. Menarik, coba anda lihat ukuran tubuh anjing kesayangan bapak Ketut Madra ini! Anjing setia yang selalu menemani kami dalam hari-hari pengerjaan umbul-umbul ini.
Ketut Madra and his dog in 2009
Ketut Madra and his dog in 2013
Sekarang umbul-umbul ini telah tertancap tegak menyentuh langit berkibar dalam hembusan angin di Pura pada setiap perayaan Odalan.
Our Red Dragon Umbul-Umbul placed in the front of main gate of Pura Dalem Temple
Ada begitu banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang kami dapatkan dari kegiatan ngayah ini. Matur Suksma!
