Kehidupan binatang sering kali menginspirasi koreografer dalam membuat sebuah karya seni tari. Tari Legong Kupu-Kupu Carum adalah salah satu karya tari Legong yang sangat indah yang penciptaannya terinspirasi dari kupu-kupu dengan siklus kehidupannya yang unik.
Tari Legong Kupu-kupu Carum by Sanggar Sri Padma Br.Kalah Peliatan
Indahnya kehidupan kupu-kupu tercermin dalam gerakan tari Legong ini, sarat akan nilai dan makna, seperti pada gerakan ketika kepompong hingga menjadi kupu-kupu dewasa dengan gerakannya yang lembut. Tarian ini adalah tari Legong klasik. Berbeda dengan tari kreasi yang ceritanya cenderung lebih mudah dimengerti, namun dalam tari Legong Kupu-Kupu Carum ini masih menggunakan gerakan khas Pelegongan dengan karakter gerakannya yang bersifat abstrak.
Legong Kupu-kupu Carum ini berasal dari desa Bedulu dan berkembang sampai ke daerah Teges Kanginan. Meskipun jarang dipentaskan namun saat ini Legong ini masih bisa kita temui. Tempo hari saat Odalan Pura di Br. Kalah Peliatan, anak-anak sanggar Sri Padma menarikan Legong Kupu-Kupu Carum ini di Pura di Banjar nya Sendiri.
Ini semua berawal dari pembicaraan dengan Ibu Bulantrisna Djelantik, seorang Maestro dan penari senior Legong. Beliau sangat menyukai Legong Kupu-Kupu Carum, dan menjadi salah satu Legong favoritnya hingga sering pentas menarikan Legong ini dalam berbagai ajang pagelaran seni. Ibu Bulan memiliki sebuah rekaman lama iringan gamelan tarian Legong ini. Oleh karena kualitas rekaman suara iringannya kurang bagus, ia merencanakan akan membuat rekaman ulang iringan tarian ini bersama sebuah sanggar yang sering memainkannya di desa Bedulu.
Setelah menghubungi pihak sanggar tersebut, kami kurang beruntung karena ketika itu para senimannya ada kesibukan sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkannya apalagi dengan waktu yang singkat yaitu tiga hari. Hal serupa juga kami dapatkan dari sanggar Teges. Akhirnya rencana rekaman ini pun ditunda.
Beberapa hari kemudian Ibu Bulantrisna Djelantik berkunjung ke f studio, kami sangat senang dikunjungi oleh seorang penari senior. Di f studio beliau sangat asik berbicara tentang tari Bali dan Legong dengan m (mayumi). Disini beliau mengutarakan idenya bahwa ia ingin Legong Kupu-Kupu Carum ini kedepan agar sering ditarikan di Peliatan. Selain itu di f studio Ibu Bulantrisna juga sempat menarikan Legong ini bersama m dan mengajarkan beberapa gerakan khas Legong ini ke m . Suasana latihan ketika itu begitu hidup dan menyenangkan.
Legong Kupu-Kupu Carum
m and Ibu Bulantrisna Djelantik on rehearsal in f studio
Legong Kupu-Kupu Carum
m and Ibu Bulantrisna Djelantik on rehearsal in f studio
Di penghujung sore itu akhirnya kami memutuskan akan menunjuk Sekaa Gong Semara Pegulingan Dewi Sri, sanggar dimana f dan m bergabung, agar dapat memainkan iringan tarian ini di kemudian hari.
Beberapa hari kemudian rencana ini mendapatkan dukungan positif dari pimpinan sanggar Dewi Sri, Bapak I Made Sukanda, sebagai bentuk penggalian serta pelestarian Tari Legong klasik. Latihan tabuh pun dimulai setelah itu. Penabuh latihan secara bertahap mulai dari bagian pepeson, pengawak, pengecet, sampai pekaad, dibantu oleh m (mayumi) untuk memperoleh angsel serta komposisi tariannya.
Mr. I Made Sukanda and f
Selain latihan bersama penabuh sanggar Dewi Sri, secara bersamaan dalam kesempatan lain m juga melatih anak-anak calon penari Legong Kupu-Kupu Carum ini di f studio. Mereka adalah murid m dari generasi kedua. m berharap mereka dapat dengan cepat menghafal gerakan Legong ini agar bisa membantu penabuh dan latihan gabung (meadungan).
Tari Legong Kupu-kupu Carum by Sanggar Sri Padma Br.Kalah Peliatan
Akhirnya, untuk pertama kalinya bagi anak-anak ini, dan juga bagi sanggar Dewi Sri, Legong Kupu-Kupu Carum ini berhasil pentas ngayah saat Odalan di Pura Banjar Kalah, Peliatan, pada tanggal 28 September 2013.
Karena waktu persiapannya yang cukup singkat, tentu hasilnya masih belum mantap. Namun kami sangat bersyukur Legong Kupu-Kupu Carum ini sudah mulai ditarikan oleh anak-anak Banjar Kalah di Peliatan. Setelah Odalan ini Ibu Bulan berencana akan memberikan saran dan pemantapan kepada murid-murid m ini, mengenai kapan perlu penekanan pada gerakan lambat, lembut, ekspresi wajah, sampai pada gerakan dengan mata setengah tertutup. Cukup unik memang gerakan-gerakan ini, yang mana ini adalah salah satu gerakan khas dari Legong ini.
Tari Legong Kupu-kupu Carum by Sanggar Sri Padma Br.Kalah Peliatan
“Senang sekali dari ide menjadi kenyataan. Kita telah menggerakkan roda revitalisasi”
Ini adalah kata-kata yang terucap dari Ibu Bulantrisna Djelantik setelah mengetahui Legong Kupu-Kupu Carum ini telah dipentaskan oleh anak-anak Banjar Kalah Peliatan. Tentu kami pun semakin termotivasi, bersyukur dan berharap agar kelak tarian ini dapat ditarikan dengan lebih sempurna oleh penari-penari di masa mendatang sebagai bagian dari usaha pelestarian tari klasik Bali, khususnya Legong.
Salam Legong
Gelungan Tari Legong Kupu-kupu Carum dengan original design ber-anttenae by Sanggar Sri Padma Br.Kalah Peliatan