Mengenang Sang Guru (3)

essay Mengenang SANG GURU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pementasan Hari I (26 Agustus 2007)

Performance Day 1 - All Artists
Performance Day 1 – All Artists

Setelah dibuka secara resmi oleh Bupati Gianyar maka dimulailah pertunjukan pada malam itu, dengan penonton yang berdesakan, yang penuh antusiasme ingin menyaksikan kembali taksu dua grup yang tampil yakni Sekaa Gong Kebyar Gunung Sari dan Sekaa Gong Semara Pegulingan Gunung Jati. Betapa tidak, selain dihadiri undangan, semua tiket tempat duduk yang disiapkan panitia sudah habis terjual jauh-jauh hari sebelumnya, dan tempat yang disiapkan untuk masyarakat umum pun penuh sesak.

Jika kita lihat kembali sejarahnya, Sekaa Gong Gunung Sari adalah Sekaa Gong yang didirikan oleh Anak Agung Gde Mandera, I Made Lebah, dan kawan-kawan pada tahun 1926. Bermula dari sebuah kegiatan pemuda pada waktu itu, yakni kegiatan ngelawang Barong, yang diadakan setiap perayaan hari raya Galungan. Barong milik sekaa Peliatan pada waktu itu sangat sederhana, terbuat dari bahan-bahan sederhana dan beberapa bahan rambut atau bulu-bulu lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, sekaa Barong Peliatan merasa bahwa mereka sudah mempunyai banyak pengalaman ngelawang, dan ingin menampilkan sesuatu yang beda, kemudian mereka memutuskan menggabungkan tari Barong dengan Arja. Dengan tari Barong Arja ini mereka telah melakukan beberapa perjalanan berkesenian ke luar daerah, seperti ke Gianyar, Klungkung, dan Buleleng.

Adalah pada waktu itu di desa Munduk, Buleleng, Bali utara, mereka mendengar secara langsung untuk pertama kalinya gamelan Gong Kebyar yang begitu “hidup”, dan dari hasil kegiatan ini akhirnya mereka memutuskan bahwa suatu saat sekaa Peliatan ini harus memiliki gamelan Gong Kebyar.

I Made Lebah
I Made Lebah (Doc. I Made Sukanda)

Sejak umur 15 tahun, I Made Lebah belajar tabuh dari Anak Agung Rai Prit di Sukawati. Pada waktu itu gurunya sudah cukup tua, tetapi masih sangat senang dan semangat mengajar. Apabila tidak ada yang datang untuk belajar ia akan semakin bosan. Semakin banyak orang yang mau datang belajar, dia akan semakin semangat. Banyak dari para muridnya telah menjadi penabuh yang sangat dikagumi, seperti I Nyoman Kaler dari Denpasar, I Wayan Lotring dari Kuta, dan I Made Lebah dari Peliatan yang kemudian mereka menjadi guru seni, dan dikatakan juga bahwa melalui para guru inilah Colin McPhee dapat mendalami pengetahuannya akan musik Bali.

Disisi lain pada saat itu Dewa Ketut Belatjing mengajar Anak Agung Mandera dan Gusti Made Sengog tari Legong, dimana pada saat itu (sebelum 1920an) tari Legong belum dikenal di Peliatan, dan hanya ada Gambuh, Arja, Sanghyang, dan Barong.

+++++
Author : kadek ferry © f-studio
Photo 1 : Doc. Mengenang Sang Guru 2007
Photo 2 : Doc. I Made Sukanda