awur Agung Kesanga Ceremony (Nyepi 1934
Tawur Agung Kesanga adalah sebuah upacara yang secara spiritual bertujuan menyucikan bumi beserta isinya dari segala kekotoran yang dilangsungkan pada Tilem Kesanga, yaitu pada Tilem bulan kesembilan kalender Bali, sehari sebelum perayaan Nyepi.
Sebagai suatu rangkaian, upacara ini dilanjutkan dengan Pengrupukan yaitu penyucian lingkungan atau pekarangan rumah, Banjar, Desa, dan seterusnya, yang ditandai dengan menyebarkan sesajen, mengobor-obori seluruh area rumah, sambil membunyikan benda-benda agar bersuara ramai, gaduh: kentongan, ceng-ceng, dll, dengan maksud dapat mengusir para Bhuta Kala – aura yang berpotensi dapat menjadi kebatilan – agar keesokan harinya perayaan Nyepi dapat berlangsung dengan khusuk dan damai.
Tawur Agung Kesanga Ceremony (Nyepi 1934)
Upacara Tawur Agung Kesanga di desa kami – Desa Peliatan, dilangsungkan di Perempatan Agung Desa (Catus Pata), atau titik pusat pertemuan jalan dari empat arah penjuru mata angin.
Tawur Agung Kesanga Ceremony (Nyepi 1934)
Untuk di Desa Pekraman Peliatan, sebagai pelaksana dari ritual ini diserahkan kepada masing-masing Banjar secara bergilir, dimana pada saat Nyepi Tahun Baru Caka 1934 ini dilakukan oleh Banjar Kalah.
Sekaa Gong Gurnita Sari Br. Kalah
Upacara Tawur Agung Kesanga ini berjalan dengan baik. Sudah merupakan tradisi, setelah selesainya upacara ini para kawula muda warga Desa Peliatan mulai berdatangan mengusung Ogoh-Ogoh, boneka replika raksasa simbol kebatilan (Bhuta Kala) dan menempatkannya di sekitar kawasan Catus Pata ini. Nantinya menjelang petang atau sandikala dari kawasan ini mereka memulai parade pawai Ogoh-Ogoh mengelilingi desa sampai berakhir ke kuburan dan membakarnya.
Tawur Agung Kesanga Ceremony (Nyepi 1934)
Keesokan harinya pada saat Nyepi seluruh umat Hindu melangsungkan Catur Brata Penyepian.
Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1934!
